Asia Arsitektur |Arsitektur sendiri adalah ilmu dan seni pada desain dan juga merancang bangunan dan struktur. Pada intinya, Arsitektur ini bertujuan agar bisa di ciptakan nya sebuah ruang untuk keperluan manusia. Desain dan juga rancangan pada seorang arsitek punya karakteristik tertentu adalah kegunaan, kekokohan dan keindahan. Jadi, suatu bentuk yang di rancang oleh seorang arsitek haruslah punya fungsi dan juga memiliki nilai estetika (keindahan). Dan hal itu tidak mudah, seringkali kita temukan bangunan yang indah namun fungsinya ga terlalu di perhati kan, ataupun sebalik nya suatu bangunan yang hanya mementing kan fungsi namun tidak memperhati kan keindahan nya. Konsep-konsep nyalah yang akan teman-teman pelajari pada program studi Arsitektur.
Setiap saat kita akan melihat bangunan-bangunan nan indah, berseni dan megah di sekitar kita, pikiran kita akan melayang pada satu kata yang ga asing lagi : ARSITEK. Ya benar sekali, arsitek memang erat kaitan nya dengan bangunan-bangunan indah di sekitar kita. Seseorang bisa disebut arsitek setelah menyelesai kan pendidikan di program studi Arsitektur.
Menyelusuri Kekayaan Asia Arsitektur: Sejarah, Gaya, dan Ciri Khas
Arsitektur Asia adalah salah satu warisan seni dan budaya terkaya di dunia. Dari megah nya istana-pagoda Tiongkok hingga keindahan kuil-kuil India dan rumah tradisional Jepang yang elegan, arsitektur Asia mencermin kan keragaman budaya, keyakinan agama, dan teknologi yang ada di benua ini. Artikel ini akan menjelajahi sejarah, gaya, dan ciri khas utama dari arsitektur Asia.
-
Sejarah Arsitektur Asia:
Arsitektur di Asia memiliki sejarah panjang yang mencakup ribuan tahun. Bangunan batu kuno di India, seperti kuil-kuil di Khajuraho, yang di bangun sekitar abad ke-10, menunjuk kan tingkat keahlian dalam pemahaman geometri dan ukiran yang luar biasa. Arsitektur Tiongkok juga memiliki catatan sejarah yang panjang, dengan tembok Besar Tiongkok yang terkenal dan pagoda-pagoda yang megah. Jepang, sementara itu, telah mengembang kan rumah-rumah tradisional yang unik dan indah seperti rumah-rumah Ryokan dan Kuil Shinto.
-
Gaya Arsitektur Asia:
Arsitektur Tiongkok: Arsitektur Tiongkok di kenal dengan pagoda-pagoda, kuil-kuil yang indah, dan istana-imperial. Stupa adalah elemen penting dalam arsitektur agama Buddha, sementara arsitektur istana Tiongkok sering juga di hiasi dengan dinding-dinding yang berwarna-warni dan atap bertingkat.
Arsitektur India: Kuil-kuil Hindu di India, seperti Kuil Angkor Wat di Kamboja, adalah karya seni arsitektur yang luar biasa. Mereka sering memiliki tumpuk kan piramida, relief yang kompleks, dan patung-patung yang juga indah.
Arsitektur Jepang: Arsitektur Jepang di kenal juga dengan keanggunan sederhana. Rumah-rumah tradisional Jepang seperti rumah-rumah Ryokan dan memiliki atap genteng dan desain interior yang minimalis.
Arsitektur Korea: Arsitektur Korea menggabung kan elemen-elemen Tiongkok dengan gaya uniknya. Istana Gyeongbokgung di Seoul adalah salah satu contoh yang menonjol.
-
Material Tradisional:
Kayu: Kayu adalah material bangunan yang dominan di arsitektur Asia, terutama di Jepang dan Korea. Ini mencermin kan hubungan dengan alam dan lingkungan sekitar nya.
Batu: Bangunan batu megah seperti Kuil Angkor Wat di Kamboja menunjuk kan penggunaan batu yang juga mengesan kan.
Kertas: Di Jepang, kertas di gunakan sebagai bahan utama untuk dinding dan pintu geser. Ini mencipta kan pencahayaan alami yang unik.
-
Pengaruh Agama dan Budaya:
Arsitektur Asia sering terkait erat dengan agama dan budaya. Kuil-kuil dan istana sering di bangun sebagai pusat aktivitas keagamaan dan budaya yang penting.
-
Inovasi Modern:
Selain mempertahan kan tradisi, arsitektur Asia juga berinovasi dalam desain dan teknologi bangunan modern. Beberapa arsitek terkemuka yang ada di Asia telah mencipta kan bangunan megah dan futuristik yang menjadi ikon kota-kota seperti Burj Khalifa di Dubai (di rancang oleh arsitek Asia, Adrian Smith).
Bahan Bangunan Tradisional Asia: Kayu, Batu, dan Kertas dalam Arsitektur
Bahan bangunan adalah elemen kunci dalam arsitektur, dan di Asia, tradisi mengguna kan bahan-bahan tertentu dan telah menghasil kan desain yang indah dan beragam. Kayu, batu, dan kertas adalah tiga bahan utama yang juga telah memengaruhi arsitektur Asia selama ribuan tahun. Artikel ini akan menjelas kan penggunaan dan makna bahan-bahan ini dalam arsitektur Asia.
-
Kayu:
Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang paling sering di gunakan dalam arsitektur Asia. Bahan ini memiliki beberapa karakteristik utama:
Kebudayaan Kayu: Di Jepang, kayu yang juga memiliki peran khusus dalam kebudayaan Shinto. Banyak kuil Shinto di bangun dengan mengguna kan kayu, yang memberi kan kesan sakral dan alami.
Keanggunan Sederhana: Rumah-rumah tradisional Jepang, seperti rumah-rumah Ryokan, mengguna kan kayu sebagai bahan utama. Ini mencipta kan estetika yang sederhana, alami, dan anggun.
Struktur Kayu Tiongkok: Arsitektur Tiongkok juga mengandal kan kayu, terutama dalam pagoda-pagoda yang megah. Kayu di gunakan dalam struktur atap bertingkat yang khas.
-
Batu:
Batu di gunakan secara luas dalam arsitektur Asia, terutama dalam kuil-kuil dan istana. Beberapa poin penting tentang penggunaan batu adalah:
Stupa Batu India: Kuil-kuil dan monumen batu seperti Kuil Angkor Wat di Kamboja adalah contoh utama penggunaan batu yang mengesan kan yang ada dalam arsitektur Asia.
Batu dan Candi Tiongkok: Di Tiongkok, batu di gunakan dalam konstruksi bangunan seperti Tembok Besar Tiongkok dan Kuil Beihai yang megah.
Batu Vulkanik Jepang: Di Jepang, batu vulkanik di gunakan dalam pembangunan istana-istana dan kuil-kuil yang akan tahan lama.
-
Kertas:
Kertas adalah bahan yang lebih halus dan ringan, tetapi berperan penting dalam arsitektur Asia, khusus nya di Jepang. Beberapa poin penting tentang penggunaan kertas adalah:
Shoji dan Fusuma: Kertas di gunakan dalam shoji (pintu geser berjendela) dan fusuma (partisi geser) untuk mencipta kan ruang dalam yang fleksibel.
Kertas Washi: Washi adalah kertas Jepang yang kuat dan juga sangat sering di gunakan dalam seni origami. Ini juga di gunakan dalam seni desain interior dan pencahayaan alami.
Pemisahan Ruang: Kertas sering juga di gunakan untuk memisah kan ruang dalam rumah tradisional Jepang, mencipta kan batasan yang halus antar-ruang.
Penggunaan kayu, batu, dan kertas dalam mencermin kan hubungan mendalam dengan alam dan di budaya setempat. Bahan-bahan ini memberi kan estetika yang unik dan mencipta kan ruang yang indah dan berarti yang ada dalam arsitektur tradisional Asia.
Arsitektur Asia adalah pencapaian seni dan teknik yang luar biasa. Dari megah nya kuil-kuil hingga rumah – rumah tradisional yang indah, arsitektur Asia terus menginspirasi dan juga mempesona dunia dengan keindahan nya yang tak terbantah kan dan kekayaan budaya yang juga sangat mendalam. Temukan juga info selanjut nya di tubagus kencana arsitek. Temukan info selanjutnya di tubagus kencana arsitek.
Baca juga :