Penjelasan :
Arsitek Bandung: Melukis Kehidupan dalam Beton dan Baja
Arsitek Bandung Bandung, kota yang ada di Jawa Barat, Indonesia, adalah rumah bagi warisan arsitektur yang kaya dan beragam. Dengan lanskap pegunungan yang memukau dan keanekaragaman budaya yang unik, Bandung telah menjadi pusat kreativitas arsitektur yang menarik perhatian banyak orang. Dengan artikel ini, kita akan melakukan perjalanan mendalam ke dalam dunia arsitektur Bandung, mengungkap sejarahnya, peran arsitek dalam mengukir keunikan kota ini, serta mengulas kontribusi dalam menghadapi tantangan modern.
-
Latar Belakang Sejarah Arsitektur Bandung
Sejarah arsitektur Bandung tercermin di kekayaan budaya dan sejarahnya. Untuk memahami perkembangan arsitektur di kota ini, kita perlu menggali sejarahnya dari masa kolonial hingga saat ini.
- Masa Kolonial Belanda
Masa kolonial Belanda memainkan peran penting dalam membentuk arsitektur Bandung. Bangunan-bangunan seperti Gedung Sate, Villa Isola, dan banyak gedung lainnya adalah bukti pengaruh arsitektur kolonial Belanda yang masih ada hingga saat ini.
- Arsitektur Tropis
Di bawah pengaruh cuaca tropis, arsitek di Bandung mengembangkan pendekatan arsitektur tropis yang memanfaatkan sirkulasi udara alami, perlindungan dari hujan, dan penggunaan bahan-bahan lokal seperti kayu dan bambu.
- Pengaruh Islam dan Etnis Sunda
Seiring dengan pengaruh Islam dan budaya Sunda yang kaya, Bandung juga ada masjid-masjid dan bangunan-bangunan berarsitektur tradisional Sunda yang indah. Masjid Agung Bandung adalah salah satu contoh megah dari arsitektur Islam di kota ini.
-
Karakteristik Arsitektur Bandung
Arsitektur Bandung karakteristik yang unik yang mencerminkan perpaduan antara masa lalu dan masa kini, serta pengaruh budaya lokal dan internasional. Beberapa ciri khas arsitektur Bandung meliputi:
- Gedung Sate
Gedung Sate adalah simbol kota Bandung yang paling terkenal. Bangunan ini menampilkan arsitektur kolonial Belanda dengan sentuhan Indonesia yang kental. Atapnya yang khas menyerupai tusuk sate memberinya nama “Gedung Sate.”
- Villa Art Deco
Di beberapa daerah di Bandung, Anda akan menemukan villa-villa berarsitektur Art Deco yang megah. Villa-villa ini didesain yang indah dengan ornamen-ornamen khas era Art Deco.
- Rumah Panggung Tradisional
Rumah panggung tradisional Sunda adalah bagian penting dari arsitektur Bandung. Rumah-rumah ini punyai atap yang menjulang tinggi, dinding-dinding kayu, dan seringkali terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu.
- Penggunaan Bahan Lokal
Arsitek Bandung sering gunakan bahan-bahan lokal seperti kayu, bambu, dan batu alam dalam desain mereka. Ini tidak hanya menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan, tetapi juga menciptakan estetika yang unik.
Peran Arsitek Bandung dalam Membentuk Kota
Arsitek Bandung telah memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk wajah kota ini. Mereka tidak hanya merancang bangunan, tetapi juga berkontribusi pada perencanaan perkotaan, pelestarian budaya, dan pembangunan berkelanjutan.
- Pelestarian Warisan
Banyak arsitek Bandung yang terlibat proyek pelestarian warisan budaya. Mereka membantu merestorasi bangunan-bangunan bersejarah dan menjaga karakteristik arsitektur asli.
- Desain Perkotaan yang Berkelanjutan
Menghadapi tantangan perkembangan perkotaan, arsitek Bandung bekerja untuk merancang perkotaan yang lebih berkelanjutan. Mereka mempertimbangkan aspek-aspek seperti transportasi umum, penggunaan lahan yang bijaksana, dan ruang terbuka hijau.
- Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Arsitek Bandung juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya arsitektur dan lingkungan binaan. Mereka terlibat dalam pendidikan publik dan kampanye pelestarian budaya.
- Arsitek Terkemuka di Bandung
Sejumlah arsitek terkemuka telah lahir dan bekerja di Bandung, menghasilkan berbagai karya indah yang mencerminkan keunikan kota ini. Beberapa di antaranya termasuk:
- Ridwan Kamil
Ridwan Kamil adalah seorang arsitek yang kemudian menjadi politikus. Ia dikenal karena merancang berbagai proyek arsitektur penting di Bandung, termasuk Taman Jomblo dan banyak taman kota lainnya.
- Danny Wicaksono
Danny Wicaksono adalah seorang arsitek dan desainer yang telah membuat kontribusi signifikan dalam bidang desain interior di Bandung. Ia telah merancang berbagai proyek perumahan, kafe, dan restoran yang unik.
- Andra Matin
Andra Matin adalah arsitek yang berasal dari Bandung dan telah menciptakan banyak bangunan ikonik di Indonesia. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kebun Binatang Bandung.
Tantangan dan Peluang dalam Arsitektur Bandung
Arsitek Bandung menghadapi sejumlah tantangan dan peluang dalam upaya mereka untuk membangun kota ini dengan baik.
-
Pertumbuhan Populasi dan Urbanisasi
Dengan pertumbuhan populasi yang cepat, Bandung menghadapi tekanan untuk mengembangkan infrastruktur dan perumahan yang cukup. Arsitek berperan penting dalam merencanakan perkembangan kota agar berkelanjutan.
Berperan besar perancangan masterplan kota Bandung kuno, Charles Prosper Schoemaker adalah salah satu dari tiga arsitek besar di Hindia Belanda perang dunia II.
Pada rancangannya, Schoemaker berupaya padukan unsur budaya timur dan barat desainnya. Ga heran, kalau desain bangunanya jadi landmark di Bandung hingga kini .
Mari lihat beberapa karya yang sudah pernah ia kerjakan :
-
Observatorium Bosccha
Dibangun pada 1925 dengan hingga 1927, bangunan bergaya art deco ini dipengaruhi oleh rancangan arsitek Frank Lloyd Wright.
Sebagai observatorium tertua di Indonesia, Boscha berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Teknologi Bandung.
-
Gedung Merdeka
Siapa yang ga tau dengan gedung merdeka? Sebagai tempat bersejarah, bangunan ini juga sudah jadi saksi di selenggarakannya Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Bersama dengan Van Galen Last, Schoemaker di rancangnya bangunan ini dengan gaya art deco.
-
Penjara Sukamiskin
Tempat para napi tipikor ini dan sudah juga dibangun oleh Schoemaker loh.
Dengan gaya arsitektur modern fungsional, ia bangun penjara ini bersama dengan muridnya, Soekarno. Ironisnya, penjara ini juga sudah pernah di penjarakannya Soekarno.
Gaya bangunan ini mirip dengan penjara Alcatraz yang populer pada akhir era abad ke-19 dan awal abad ke20.
-
Hotel Preanger
Di bangun tahun 1889, Hotel Preanger diperuntukan pada para tuan tanah yang berkunjung ke Bandung pada zaman itu. Dan juga di usungnya pada gaya art deco, Schoemaker mengonstruksi bangunan ini pada 1928.
Dengan komposisi baik dengan pola asimetris, bangunan ini dilengkapi di pada bagian tengahnya. Menara nya sarat dengan unsur dekoratif dan juga sudah banyak ornamen berpola geometeris, zig-zag, dan abstrak.
-
Villa Isola
Di bangun di lahan seluas 120.000 meter persegi, Villa Isola berdiri pada sejak 1933. Berada dengan Lembang dan Bandung, Villa Isola akan punya atap mendatar yang pada kebiasaan bentuk atap kerucut di bangunan.
Uniknya, perbedaan tinggi lahan bikin bangunan ini ada perbedaan jumlah lantai jika diclihat dari sisi yang berlawanan. Dari sisi utara, Villa Isola terlihat juga punya tiga lantai. Sedangkan jika dilihat dari sisi selatan, bangunan ini ada dari empat lantai.
Ya sekiranya mengenai arsitek yang ada di Bandung, Juga dapatkan Info di web tubagus kencana arsitek.
Baca juga :